Karya Tulis Ilmiah
Informasi Detail koleksi

GAMBARAN TINGKAT KONSUMSI ZAT GIZI PADA BALITA STUNTING USIA 6- 59 BULAN DI DESA PRINGU WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULULAWANG
Prodi | : D3 Gizi Politeknik Kesehatan Malang |
Pengarang | : Mila Anjelia Putri |
Dosen Pembimbing | : I Komang Suwita, S.ST., MP |
Klasifikasi/Subjek | : , Stunting, Tingkat konsumsi,zat gizi makro, zat gizi mikro |
Penerbitan | : , Malang: 2025. |
Bahasa | : Indonesia |
PENYIMPANAN | |
Lokasi | : --- |
Jumlah | : 1 |
Abstraksi
Latar Belakang: Stunting, atau perawakan pendek, merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, dengan dampak yang luas terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Indonesia memiliki prevalensi yang tinggi, mencapai 21,6% pada tahun 2022. Di Kabupaten Malang, prevalensi stunting juga tergolong tinggi, dengan angka 23% pada tahun 2022. Prevalensi stunting di Kecamatan Bululawang sebesar 21,1% pada bulan Februari 2023. Desa pringu memiliki prevalensi stunting sebesar 16,2% yakni 18 anak dari 292 anak mengalami stunting. Upaya penanganan stunting di Indonesia dilakukan melalui Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK). Penelitian menunjukkan bahwa asupan zat gizi makro dan mikro yang tidak adekuat berkontribusi signifikan terhadap kejadian stunting.Tujuan Penelitian: Menganalisis gambaran tingkat konsumsi zat gizi pada balita stunting usia 6-59 bulan di Desa Pringu wilayah kerja Puskesmas Bululawang. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan recall 2x24 jam. Penelitian dilaksanakan bulan Januari 2025. Populasi penelitian ini adalah balita stunting usia 6-59 bulan di desa Pringu wilayah kerja puskesmas Bululawang. Sampel dengan jumlah 16 balita stunting. Analisis data disajikan secara deskriptif. Hasil Penelitian: Balita stunting di Pringu mayoritas mengalami defisit energi, karbohidrat, lemak, kalsium, vitamin D, dan zat besi, dengan faktor ekonomi sebagai penyebab utama. Meskipun asupan protein cukup, kekurangan gizi lainnya tetap berkontribusi pada stunting. Kurangnya variasi makanan dan rendahnya daya beli keluarga memperburuk kondisi ini. Kesimpulan: Rata- rata balita stunting Pringu memiliki energi, karbohidrat, lemak, kalsium, vitamin D, dan zat besi yang defisit
Lampiran
[ Sampul Depan ][ Sampul Dalam ]
File Abstraksi : [ Unduh ]
File BAB-1 : [ Unduh ]
File BAB-2 : [ Unduh ]
File BAB-3 : [ Unduh ]
File BAB-5 : [ Unduh ]
File Daftar Pustaka : [ Unduh ]
File Lampiran : [ Unduh ]